MENGUAK PRIBADI HM. FARID WAJDI AS, bagian 1

Instruktur dan motivator handal  yang berprinsip dan sederhana
KH.Farid Wajdi yang akrab dipanggil dengan sebutan Gus Farid oleh sebagian masyarakat dan sebutan Bapak bagi santri2nya adalah sosok orang yang sangat teguh dalam memegang prinsip,beliau punya keberanian yang begitu kuat didalam memperjuangkan prinsipnya,walau demikian beliau tetaplah sosok yang penuh kehangatan dan sangat sederhana dalam kehidupan sehari hari.

Beliau begitu akrab dengan siapa saja baik itu anak kecil,anak muda maupun orang tua,baik itu yang berprofesi sebagai tukang becak,sampai pun seorang pejabat,baik dari kalangan masyarakat yang nota Bene berprofesi sebagai mantan seorang preman sampai dengan kalangan tokoh masyarakat atau kyai semua beliau perlakukan sama,tidak ada jarak dan penuh dengan suasana kekeluargaan.
Beliau juga terlihat begitu asyik ketika bergaul dan berdialog dengan orang2 yang strata status sosialnya rendah (faqir miskin) karena beliau memang sangat mencintai dan mengasihi kaum fuqoro masakin,beliau memperlakukan mereka bagaikan keluarganya sendiri tidak ada jarak sedikitpun,semuanya dianggap menjadi bagian dari diri beliau sehingga semua orang yang mengenal beliau merasa orang yg paling dekat dengan beliau dan selalu meninggalkan kesan yang begitu mendalam setelah bertemu dengan beliau.
Dari apa yang beliau sampaikan untuk orang lain   semuanya tepat porsinya,takarannya,maupun substansinya sesuai dengan kebutuhan orang yg dihadapi.
Sehingga semua orang yg berdialog dengan beliau mengerti dan mampu menangkap substansi dari prinsip yang ingin beliau tanamkan,beliau begitu gigih memperjuangkan nilai-nilai yg Haq dan menguatkan keyaqinan yg utuh akan keberadaan Tuhan sebagai tempat utk bersandar dan bergantung bagi makhluknya agar terpatri dihati masing2 orang yg beliau hadapi.
Beliau juga dikenal sebagai seorang instruktur yang handal dalam mengarahkan seseorang utk bisa mengukur,mengenali dan mengoptimalkan kemampuan dirinya sesuai dengan potensi yg diberikan oleh Allah SWT tanpa harus merasa lebih dari orang lain,karena beliau selalu menanamkan bahwasannya segala kemampuan dan kebaikan yang membisakan hanya Allah,semua menempati pos nya masing-masing sesuai dg kapasitas nya.
Satu hal ciri khas beliau yg tidak pernah hilang dari setiap moment 2 ketika beliau bermajlas,berdialog dengan orang lain yaitu beliau tidak pernah membicarakan perihal dunia dengan segala aneka ragam dan kehebatan nya,akan tetapi justru beliau selalu membicarakan tentang Allah sbg tempat kembalinya segala urusan dan perihal Akherat sebagai masa depan keabadian sehingga sangat terasa sekali ketika berdialog dengan beliau yang ada didepan mata hanyalah kematian,dan apa yang harus kita persiapkan utk mengdapinya.
Dunia menurut ukuran beliau begitu sangat sederhana hanya sebatas apa yang beliau dan keluarganya makan hari ini, Bahkan ketika tidak ada yang dimakan utk hari  ini pun beliau tidak nampak gelisah atau khawatir sedikitpun karena kuatnya kepercayaan dan keyaqinan beliau terhadap pengaturan Sang Pencipta nya Allah SWT. ( bersambung )
Penulis,M.Jaddin Wajad

TPQ Al-ghofilin,15 Januari 2017                        

Comments

Popular posts from this blog