MENGUAK PRIBADI HM. FARID WAJDI AS, bagian 2

BAPAK SEKALIGUS MUROBBI RUH BAGI ANAK-ANAKNYA


Sosok KH.M.Farid Wajdi adalah seorang bapak sekaligus guru spiritual ( murobbi ruh ) bagi anak2nya,beliau sangat telaten dalam mendidik anak2nya.
Semasa anak-anak beliau masih kecil,beliau sangat jarang menasehati (dawuh2) kepada anak-anak nya akan tetapi beliau banyak mencotohkan lewat perilaku beliau tentang hal2 prinsip yang baik, semisal sholat wajib berjamaah awal waktu,mengaji Al-qur'an,sholat2 Sunnah,puasa2 Sunnah dan juga cara berakhlak beliau pada orang lain khususnya pada Tamu.
Sesekali beliau mengingatkan anak2nya akan hal yang baik dan patut utk dilakukan dan yang tidak patut utk dilakukan, dengan bahasa yang mampu ditangkap baik oleh anak2nya sesuai dengan tahapan usianya,baru ketika anak-anak nya beranjak dewasa beliau intensif berdialog dan bermajlas dengan anak2nya dan hal ini beliau lakukan hampir tiap hari utk mengikuti perkembangan anak dan menanamkan prinsip hidup dan cara berfikir beliau kepada anak2nya.
Beliau menekankan fokus pendidikan untuk anak-anak nya pada 3 hal :
1. Sholat wajib berjamaah
2. Mengajarkan Al-Qur'an ( Istiqomah nderes Qur'an)
3. Memperindah akhlaq ( baik tata cara berakhlak kpd Sang Pencipta maupun ketika bermuamalah dengan sesama manusia )
   ~> Terkait dengan pelaksanaan sholat wajib lima 5 waktu beliau menekankan untuk selalu dilakukan berjama'ah dan awal waktu,hal ini seakan beliau wajibkan utk beliau sendiri dan seluruh keluarganya,beliau mengajarkan betapa pentingnya untuk melaksanakan sholat 5 waktu berjama'ah sampai benar2 menjadi kebutuhan hidupnya sehari-hari, sehingga semua orang yang bersinggungan dengan beliau baik keluarganya,santrinya,dan orang-orang dekatnya mengerti dan bisa merasakan akan pentingnya menegakkan sholat wajib 5 waktu berjama'ah sebagai bagian dari kebutuhan hidup yg  utama utk ditegakkan.
Disamping itu beliau selalu menghiasi waktunya dengan sholat2 Sunnah sebagai pelengkap dari sholat wajib yg beliau lakukan,beliau terlihat sangat menikmati dan begitu larut ketika sholat,tentunya pemandangan ini yang sangat berkesan dan membekas dihati istri dan anak2nya sebagai catatan indah dan tauladan utk ditiru.
nasehat beliau
" hayati waktu2mu (baik fikiran maupun aktifitasmu) diluar sholat seperti ketika kamu melaksanakan sholat,sampai benar-benar terpancar diseluruh aktivitas mu (baik gerak dan diammu) sebagai wujud sholat (ibadah) kepada Allah SWT.
  ~> Terkait dengan membaca Al-Quran beliau menekankan pada pentingnya istiqomah membaca Al-Quran dlm kehidupan sehari-hari.
Nasehat beliau
" Sediakan waktu kita dalam sehari bersama Al-qur'an,dengan Istiqomah membaca ( nderes ) Qur'an,sambil mengingat kematian "
" Penting menjaga adab baik lahir maupun batin ketika membaca Al-Quran, suasana hati kita jangan sampai dalam kondisi tidak baik ( marah ) utk menjaga agar tetap ada pengAgungan dan terbangun rasa kecintaan kita terhadap Al-Qur'an".
" Harus dijaga agar tetap Istiqomah dalam membaca Al-Quran,usahakan membaca Al-Quran setelah melaksanakan sholat 5 waktu,hak Al-qur'an utk dibaca minimal 50 ayat per hari,syukur2 lebih dan terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya utk dijadikan konsumsi makanan ruh kita sehari-hari"
" membaca (nderes) Qur'an itu satu paket dengan membaca sholawat, Qur'an  jika dibaca hawanya hangat sedangkan sholawat jika dibaca hawanya dingin,oleh karena itu Istiqomah nderes Qur'an harus diselingi dengan membaca sholawat agar tetap stabil fikiran dan jiwa kita,sebagai contoh jika kita membaca 1 juz Al-qur'an kita selingi dengan membaca sholawat min 100 x "
" Perbanyaklah juga membaca sholawat sebagai bentuk wujud rasa terima kasih kita kepada Baginda Nabi Muhammad SAW karena beliau sebagai sumber fasilitas didengarnya do'a2 kita".

 ~>Terkait dengan bab memperindah akhlaq beliau menekankan pada pentingnya menjaga sikap batin agar tidak sibuk utk menuntut Allah atas keinginan 2 diri tetapi bagaimana sibuk menata diri dan berbuat yg terbaik utk dipersembahkan kepada Sang Pencipta sebagai wujud penghambaan diri.
Penyerahan diri secara total dan ridlo atas pengaturan Allah SWT,dengan terlebih dahulu mengoptimalkan usaha yg terbaik dan maksimal sesuai kemampuan diri untuk kemudian berpasrah dan percaya penuh (slalu khusnudzon) atas keputusan dan ketetapan Allah untuk diri kita.
Beliau juga menekankan pada _pentingnya menjaga hubungan baik antar sesama ,saling menghormati,saling menghargai orang lain dan memperlakukan orang lain secara manusiawi_ " _*memanusiakan manusia_ ", menjaga keterhormatan diri dihapan Sang Pencipta maupun sesamanya dan berusaha menjaga perasaan,kehormatan orang lain agar jangan sampai merasa dipermalukan,direndahkan,apalagi dilecehkan,menempatkan seseorang pada tempatnya secara layak sbg manusia seutuhnya dengan penuh kasih sayang.
Yang beliau lakukan utk orang lain terlahir sebagai wujud rasa cinta dan belas kasih beliau kepada sesamanya
( meskipun dlm beberapa kasus beliau tampak begitu tegas terhadap istri, anak,santri dan orang2 dekatnya akan tetapi beliau melakukannya dengan sadar sebagai wujud rasa cinta dan sayang beliau yg tulus demi kebaikan orang tersebut) karena  yang menjadi pusat fikiran dan perhatian beliau terhadap orang lain adalah keselamatan&kebahagiannya kelak di akherat.
Dalam keseharian nya beliau tidak pernah memikirkan kepentingan diri sendiri,perhatian,do'a, keprihatinan dan waktu2nya diperuntukkan full utk orang lain, terutama yg menjadi tanggung jawab beliau.
Pernah suatu ketika disaat sakit parah dan sampai tidak sadarkan diri beliau berdo'a dengan sungguh-sungguh dan menangis sampai seluruh badan beliau bergetar hebat,
beliau berdo'a :
" Ya Allah jadikanlah badan hamba ini membesar sampai memenuhi seluruh neraka,agar tidak ada satupun dari ummat dari kekasih-Mu junjungan kami Rosulallah Muhammad SAW yang masuk kedalam neraka .
Beliau selalu menekankan agar kita jangan sampai merasa sudah baik apalagi merasa lebih baik daripada orang lain dan selalu waspada akan penyakit2 hati (sombong,pamer,iri hati dan bangga diri).
•> Selalu curiga terhadap diri sendiri,senang koreksi dan evaluasi diri serta berbenah diri sampai benar-benar menjadi hamba yang tau diri terhadap Sang Penciptanya.
•> Berkonsentrasi full utk menanamkan jiwa _aku hanyalah sebagai wujud penghambaan diri dan menguatkan rasa kebergantungan kita kepada Sang Pencipta.
•> Tidak cepat merasa puas dan merasa aman atas pencapaian diri,dan terus berusaha meningkatkan kualitas diri dihadapan Sang Pencipta.
•> Selalu mendominasi kan peranan Allah disetiap lini kehidupan kita,berusaha kuat utk tidak padam dalam  mengenali Allah dan tidak pernah putus berkomunikasi yg baik dengan Allah dalam rangka mendekat dan menghadap kepada Allah SWT. ( bersambung )

Penulis,M.Jaddin Wajad

TPQ Al-ghofilin,21 Januari 2017                        

Comments

Popular posts from this blog