3 Hamba Allah swt. Pilihan, KH Achmad Siddiq
Tiga Hamba
Pilihan
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ
الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ
وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللهِ ۚ
ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ (32(
Artinya :
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang
yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang
menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan dan
di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan
izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
Alm KH. Achmad Siddiq Jember, Rois Am NU tahun 1984 –
1991) menjelskan maksud surat Al Fathir
ayat 32 tersebut, bahwa :
Aku (Allah
swt) mewariskan Kitab kepada orang-orang yang memang pilihanKu (ISHTHOFAYNA),
memang saya pilih dari hambaKu, Macamnya hambaku yang termasuk PILIHANKU itu
ada tiga, yaitu :
1. Ada yamg
masuk dalam kategori DHOLIMUN LINAFSIHI, yang (dalam beribadah) sampai mereka
itu menjadikan / membikin melarat pada dirinya;
2. Ada yamg
masuk dalam kategori MUQTASHID, yaitu mereka yang dalam beribadah sedang-sedang
saja;
3. Ada yamg
masuk dalam kategori SABIQUM BIL KHOYROT, yaitu mereka yang tidak mau
ktinggalan dalam melakukan kebaikan, mereka menyegerakan tidak mau
menunda-nunda.
1 2 3 itu dengan izin Allah swt.
Yang masuk
kategori DHOLIMUN LINAFSIHI, seperti Sahabat Abu Dardak ra. Ini termasuk
sahabat yang paling terkenal Dholimun Linafsihi, tapi tidak sampai melanggar
aturan Agama. Beliau itu tidurnya dikurangi, makannya dikurangi pokok serba
dikurangi tapi tidak sampai melanggar aturan Agama. Sebab DHOLIMUN
LINAFSIHI ini tergolong kategori MUSHMTOFA = ISHTHOFAYNA = 3 HAMBA PILIHAN ALLSH
SWT.
Ada lagi
yang masuk kategori MUQTASHID, sedengan, sedang-sedang saja, biasa-biasa saja, ya
tidur, ya makan, ya berkeluarga ya cari hiburan, tapi kelompok ini juga masuk kategori MUSHMTOFA.
Ada lagi
yang masuk kategori SABIQUM BIL KHOYROT, merekan yang menyegerakan beribadah
bila telah waktunya tiba, sampai mereka itu telah BERWUDHU sebelum waktu sholat
tiba, sebelum adan sudah siap di Masjid, seperti contoh sahabat BILAL
UNTUK LEBIH
JELASNYA MOHON DENGARKAN DISINI :
Comments
Post a Comment