HIKMAH SALING MENGUNJUNGI
زُرْ غِبًّا تَزْدَدْ حُبًّا
Berkunjunglah jarang-jarang karena
akan menambah kecintaan (HR. Ibnu Hibban).
Dari ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha Ia
berkata:
وَلَمْ يَمُرَّ عَلَيْنَا يَوْمٌ إِلَّا يَأْتِينَا فِيهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ طَرَفَيْ النَّهَارِ بُكْرَةً وَعَشِيَّةً
Artinya : Tidaklah berlalu satu
haripun kecuali Rasululloh selalu mendatangi kami pagi maupun sore (HR.
Bukhori).
عن أَبِي هُرَيْرَةَ -رضي الله عنه-، عَنْ النَّبِيِّ -صلى الله عليه وسلم- : «أَنَّ
رَجُلاً زَارَ أَخًا لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى، فَأَرْصَدَ اللَّهُ لَهُ عَلَى
مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا، فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ قَالَ: أَيْنَ تُرِيدُ؟ قَالَ :
أُرِيدُ أَخًا لِي فِي هَذِهِ الْقَرْيَةِ؟ قَالَ: هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ
نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا؟ قَالَ : لاَ، غَيْرَ أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللَّهِ عَزَّ
وَجَلَّ. قَالَ : فَإِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكَ بِأَنَّ اللَّهَ قَدْ
أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ»
“Pernah ada seseorang pergi
mengunjungi saudaranya di daerah yang lain. Lalu Allah pun mengutus Malaikat kepadanya
di tengah perjalanannya. Ketika mendatanginya, Malaikat tersebut bertanya:
“engkau mau kemana?”. Ia menjawab: “aku ingin mengunjungi saudaraku di daerah
ini”. Malaikat bertanya: “apakah ada suatu keuntungan yang ingin engkau
dapatkan darinya?”. Orang tadi mengatakan: “tidak ada, kecuali karena aku
mencintainya karena Allah ‘Azza wa Jalla”. Maka malaikat mengatakan:
“sesungguhnya aku diutus oleh Allah kepadamu untuk mengabarkan bahwa Allah
mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karena-Nya“ (HR
Muslim).
Dari hadits ditegaskan bahwa orang
yang saling berkunjung karena Allah akan dicintai oleh Allah Ta’ala. Imam
An Nawawi mengatakan:
فِيهِ فَضْلُ الْمَحَبَّةِ فِي اللَّهِ، وَأَنَّهَا سَبَبٌ لِحُبِّ
اللَّهِ وَفَضِيلَةِ زِيَارَةِ الصَّالِحِينَ
“dalam hadits ini ada keutamaan
saling mencintai karena Allah, dan itu merupakan sebab mendapatkan cinta dari
Allah dan keutamaan mengunjungi orang shalih” (dari Mirqatul Mafatih).
حقَّتْ محبَّتي على المُتحابِّينَ فيَّ وحقَّتْ محبَّتي على
المُتناصِحينَ فيَّ وحقَّت محبَّتي على المُتزاوِرينَ فيَّ وحقَّتْ محبَّتي على
المُتباذِلينَ فيَّ وهم على منابرَ مِن نورٍ يغبِطُهم النَّبيُّونَ والصِّدِّيقونَ
بمكانِهم
“berhak mendapatkan kecintaanKu, orang yang saling mencintai
karena Aku. berhak mendapatkan kecintaanKu, orang yang saling menasehati karena
Aku, berhak mendapatkan kecintaanKu, orang yang saling mengunjungi karena Aku,
berhak mendapatkan kecintaanKu, orang yang saling memberi karena Aku. Mereka
akan berada di mimbar-mimbar dari cahaya yang membuat iri para Nabi dan
orang-orang shalih terhadap tempat mereka itu” (HR. Ibnu Hibban 577,
dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Mawarid 2129
من عاد مريضًا، أو زار أَخًا له في اللهِ ناداه منادٍ : أن طِبْتَ
وطاب مَمْشاكَ وتبوأتَ من الجنةِ مَنزِلًا
“barangsiapa yang menjenguk orang
sakit, atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka kelak akan diserukan
kepadanya: ‘engkau telah beruntung dan telah beruntung pula langkahmu, dan
dibangunkan bagimu rumah di surga’” (HR. At Tirmidzi 2008, ia berkata: ‘hasan
gharib’, dihasankan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).
والزيارة لها فوائد فمع هذا الأجر العظيم، فهي تؤلف القلوب، وتجمع
الناس، وتذكر الناسي، وتنبه الغافل، وتعلم الجاهل، وفيها مصالح كثيرة يعرفها من
جربها
“saling mengunjungi itu memiliki
banyak faidah, disamping juga pahala yang besar. Yaitu bisa mempererat ikatan
hati-hati manusia, dan mempersatukan mereka. Mengingatkan orang yang lupa dan
menggugah orang yang lalai, serta memberi pengajaran kepada orang yang jahil.
Dan masih banyak lagi maslahah yang bisa diketahui orang yang mengalaminya”
(Syarah Riyadhus Shalihin, 3/243).
Comments
Post a Comment